RP35.000
JL BALAIDESA NO 28 JATI RASA, JATI ASIH BEKASI
JUAL KOPI - Festival Lembah Baliem 2019 akan diadakan pada 7-11 Agustus di Wamena, Jayawijaya, Papua. Acara ini dijamin kaya akan atraksi budaya. Namun, Anda yang mengunjungi Lembah Baliem, jangan lupa menikmati kopi Wamena.
Staf media dan komunikasi khusus Menpar, Don Kardono, mengatakan bahwa kesenangan menikmati kopi Wamena ada di seluruh dunia. Produk-produknya dicari oleh para pecinta kopi dari seluruh dunia.
"Kopi Wamena sangat khas dan terkenal di negara-negara asing dan lezat, terutama ketika dinikmati langsung di Wamena." Sambil menikmati prosesi budaya Festival Lembah Baliem 2019, wisatawan dapat menyeruput panas Kopi Wamena. Suasananya lebih nyaman ketika Anda mendapatkan udara segar di Wamena "Don Kardono, Selasa (16/7).
Kopi Wamena ditanam secara organik. Tanpa menggunakan pestisida dan pupuk sintetis. Kopi ini bahkan lebih unik. Ada aroma cokelat dan bunga, asam sedang, tubuh sedang. Aroma bunga ini adalah daya tarik utama karena jarang ditemukan. Dikatakan bahwa aroma bunga berasal dari fakta bahwa kopi ditanam pada ketinggian dan terjadi secara biologis.
Perhatikan bahwa kopi Wamena ditanam pada ketinggian sekitar 1.200-1.600 m di atas permukaan laut. Dengan karakter tanah vulkanik. Suhunya mencapai 15 derajat Celcius pada malam hari. Rata-rata kopi yang ditanam di sini adalah jenis Arabika. Alhasil, tipe Arabica sangat ideal untuk perkebunan di atas ketinggian 1.000 meter. Dengan demikian, semakin tinggi perkebunan kopi, semakin baik kualitas buahnya.
Alpius Wetipo, kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayawijaya, mengatakan kopi Wamena sangat lezat.
"Tempat ideal untuk menanam kopi Wamena sangat khas, penanamannya dilakukan secara tradisional atau tanpa gangguan kimia. Kopi ini ditanam oleh penduduk lembah. Dengan keunikan tempat tumbuh, rasa yang disajikan adalah juga enak, "kata Alpius Wetipo.
Kopi Wamena memiliki keseimbangan dan rasa yang halus. Aroma yang dihasilkan wangi, maka rasa manisnya sedang. Kopi cenderung menghasilkan flavot yang sederhana. Ada sensasi herbal, maka aftertaste dihisap. Dengan karakternya yang unik, kopi Wamena sering digunakan sebagai campuran buatan sendiri.
"The Wamena Cafe sangat ideal sebagai oleh-oleh ketika mengunjungi Baliem Valley 2019 Festival." Cafe ini juga mudah ditemukan di sana, harganya tentu sangat bagus, dan kopi Wamena tentu memperkaya tujuan wisata Indonesia. " menekankan kepala Tim Implementasi Dewan Eropa dari Kementerian Pariwisata dan Pariwisata, Esthy Reko Astuty.
Salah satu produsen dan distributor Kopi Wamena adalah Koperasi Baliem Arabica. Tahun lalu, mereka juga mengisi stand penjualan kopi Wamena di Festival Lembah Baliem 2018. Sudah bersertifikat, Koperasi Arabika Baliem juga menggunakan merek Baliem Blue Coffee. Penjualan online di papuamart.com. Mereka memiliki pangsa pasar di Hong Kong.
"Memiliki kualitas, Kopi Papua masih memiliki pangsa pasar asing, tentu ada banyak saluran penjualan, dan kafe Wamena membuat Festival Lembah Baliem 2019 menjadi lebih eksotis." Bersinergi dengan festival, kami beberapa bahwa pendapatan pengrajin kopi Wamena akan optimal, "kata Asisten Wakil Menteri Pengembangan Pemasaran I Regional III, Kemenar Muh. Ricky Fauziyani.
Kopi Wamena sering menjadi incaran para wisatawan. Pada acara 2018, koperasi Baliem Arabica memperoleh pendapatan rata-rata 1,3 juta rupee. Selain itu, dominasi wisatawan asing adalah 60% dibandingkan dengan 40% dari komposisi pariwisata. Dikelola secara independen, koperasi Baliem Arabica telah mengekspor produknya ke beberapa negara. Selain Hong Kong, Amerika Serikat menyerap 36 ton pada 2013.
"The Baliem Valley Festival akan menjadi tur yang terorganisir lengkap, Wamena Café akan melengkapi warna-warna budaya dan alam yang eksotis, dan wisatawan yang berkunjung pasti akan mengalami pengalaman yang luar biasa. Pasti ada kesan positif. Baliem dan nikmati secangkir kopi, "kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, yang juga perwakilan terbaik ASEAN.
Baca Juga :
Reviews:
Posting Komentar