RP 35.000
JL BALAIDESA NO 28 JATI RASA, JATI ASIH BEKASI
JUAL KOPI - Gubernur Bali, Wayan Koster, menginginkan produksi kopi di wilayah Kintamani, Kabupaten Bangli, untuk memasuki pasar ekspor. Untuk ini untuk lebih meningkatkan kesejahteraan petani.
"Kami tahu bahwa kopi Kintamani sangat baik, oleh karena itu perlu dibuat lebih mudah untuk diekspor," kata Koster kepada Denpasar, Rabu malam (6/2), ketika ia disambut oleh mesin penjual kopi dan petani. dan atase pertanian Indonesia di Amerika Serikat.
Selain Peraturan Gubernur Bali No. 99 tahun 2018, yang melindungi perdagangan produk pertanian lokal Bali, pihaknya sedang menyiapkan peraturan baru sehingga produk pertanian lokal dapat lebih diterima secara luas di pasar dan bahkan berorientasi ekspor. Kopi, menurut Koster, adalah salah satu produk pertanian Bali yang menjanjikan dikemas dan diekspor ke luar negeri.
Hari Edi Soekirno, atase pertanian di kedutaan Indonesia di Washington, DC, mengatakan Amerika Serikat dan negara-negara tetangga adalah pangsa pasar yang menjanjikan untuk kopi. Menurutnya, permintaan pasar telah mencapai sekitar 6 juta dolar AS.
"Kami (Indonesia) hanya dapat memasok sekitar tiga ratus ribu dolar AS, masih jauh dan pangsa pasarnya terbuka," kata Hari. Menurutnya, kopi Kintamani memiliki rasa khusus yang diakui oleh Prancis dan karenanya harus diperkenalkan di pasar Amerika.
Ketua Perusahaan Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kintamani, Bali, yang juga merupakan penghasil kopi Kintamani, Ketut Jati, mengatakan kopi Kintamani memiliki rasa khusus yang tidak tersedia di daerah lain. . "Kopi Kintamani juga memiliki sertifikat indikasi geografis dan paten, hanya saja pemasarannya selalu terbatas," katanya.
Akibatnya, ia menyambut kenyataan bahwa kopi dari daerah Kabupaten Bangli yang segar dapat memasuki pasar AS dengan bantuan Pemerintah Provinsi Bali dan distributor. Di Kintamani, 64 subak sedang mengembangkan kopi.
"Yang kita butuhkan hanyalah infrastruktur untuk dapat memproses sesuai prosedur dan prosedur operasional," kata Ketut Jati.
Sementara itu, direktur PT Dagna Agro Bumi Wahyudi Angligan berharap bahwa pemerintah provinsi Bali akan dapat membantu kopi Arabika Kintamani jenis ini mencapai pasar Amerika. "Kami melihat peluang karena kopi Arabika tidak dikenal di negara ini," kata Wahyudi.
Selain berorientasi ekspor, penanaman kopi Kintamani nantinya dapat dikondisikan oleh agrowisata yang akan menarik wisatawan dan semakin meningkatkan citra kopi Kintamani.
Baca Juga :
Reviews:
Posting Komentar