RP 35.000
JL BALAIDESA NO 28 JATI RASA, JATI ASIH BEKASI
JUAL KOPI - Wonogiri telah menjadi pusat produksi kopi sejak tahun 1800-an, tetapi Kabupaten Jawa Tengah belum dimasukkan dalam peta pariwisata kopi, seperti Aceh, Banyuwangi, Semarang atau Flores. Masih ada jejak produksi kopi, dalam bentuk cerobong pabrik kopi, yang oleh penduduk setempat disebut pipo londo (pipa Belanda), tetapi bangunan pabrik itu menghilang sebelum dijarah oleh penghuninya.
Menukil The Jakarta Post di era kolonial, pabrik pengolahan kopi didirikan di desa Ngasihan, Ngadirojo. Pabrik ini memproses biji kopi Arabika dan Robusta dari kabupaten Bulukerto dan Girimarto. Pada tahun 1860, Mangkunegara IV menjadikan daerah Gondosini di Bulukerto sebagai pusat perkebunan dan pembibitan kopi.
Namun kemuliaan kafe Wonogiri juga memudar ketika Belanda tidak lagi berkuasa. Namun, budaya kopi belum hilang, orang-orang dengan setia menanamnya. Tentunya bukan perusahaan besar. Namun selama dua tahun terakhir, dengan kebangkitan budaya konsumsi kopi, pecinta kopi dan pemerintah Kabupaten Wonogiri telah memanfaatkan peluang pariwisata kopi. Para petani kopi Bulukerto, Girimarto, Jatiroto dan Tirtomoyo mulai mencari kopi.
Aktivis kopi, seperti Haryanto dari komunitas kopi Wonogiri dan Yosef Bagus Adi Santoso dari kedai kopi Wonogiri, membantu mendidik petani tentang menanam kopi, panen, pemrosesan, dan penanaman. . Mereka tidak ragu-ragu untuk menaikkan harga dasar kopi dari 50.000 rupee per kg, sehingga petani tidak menjual biji kopi mereka ke perantara.
Dari kegiatan ini muncullah acara Wonogiri Nduwe Kopi dan Wonogiri Nandur Kopi, serta beberapa festival kopi. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Joko Sutopo, telah menyiapkan tiga daerah untuk menjadi tujuan wisata kopi di Girimarto, Jatisrono dan Bulukerto.
IKLAN
"Wisatawan dapat melihat bagaimana kopi diproses, dipetik di pabrik, dan akhirnya ditumbuk dan diolah menjadi kopi," kata Joko. Tentu saja, minum kopi di perkebunan dengan teras adalah sensasi yang sangat berbeda.
Keberadaan wisata kopi pada tahun 2020 akan melengkapi tujuan wisata Wonogiri, yang didasarkan pada Waduk Gajah Mungkur, yang dulunya merupakan bendungan terbesar di Asia Tenggara atau di Museum Karst, yang merupakan bagian dari Jaringan Geopark Global Gunungsewu.
Baca Juga :
Reviews:
Posting Komentar