RP 35.000
JL BALAIDESA NO 28 JATI RASA, JATI ASIH BEKASI
Selain penanaman, kopi yang ditanam di penjara terutama untuk obat-obatan ini dapat berbuah, dipanen, dikemas dan dipasarkan melalui situs jual beli online. Produk kopi yang dihasilkan disebut Kopi Jelekong Narkotika Lapas.
Baca juga: 8 pemilihan kepala daerah serentak diadakan di 8 kota di Jawa Barat
Pada 2016, sekitar 150 perkebunan kopi Robusta di Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, diangkut ke Jelekong Lapas sebagai media pendidikan bagi penduduk sasaran.
Sebelum ditanam, biji kopi hanya disimpan dalam kantong plastik. Pada 2017, biji kopi ditanam di sekitar Lapel Jelekong, dicampur dengan tanaman, nanas dan lainnya. Sepenuhnya, pemeliharaan dan pengelolaan perkebunan kopi disediakan oleh penduduk yang ditempatkan di panti asuhan dan dipasarkan oleh petugas penjara.
Melihat budaya tahanan kopi Ala di Lap Narkotika Jelekong Foto: Wisma Putra
Kalapas Jelekong Gungun Gunawan menyatakan bahwa pohon kopi telah ditanam di lingkungan penjara, mulai di depan gedung dan di tepi danau di belakang. "Tidak ada tanah khusus, kami hanya menggunakan tanah yang ada," kata Gungun, Selasa (23.07.2019).
Menurut Gungun, biji kopi yang sebelumnya hanya disimpan dalam kantong plastik dan ditanam di lingkungan penjara sekarang menguntungkan dan bisa dipanen. Menurutnya, sekitar enam bulan lalu, pohon kopi yang ditanam di Jelekong Lapas mulai berbuah dan dipanen bulan lalu.
"Ada banyak hasil, semua perawatan dilakukan secara manual," katanya.
Melihat budaya tahanan kopi Ala di Lap Narkotika Jelekong Foto: Wisma Putra
Dalam satu panen, kata Gungun, ia dapat menghasilkan 15 hingga 25 kilogram buah kopi. Setelah kering, dapat menghasilkan sekitar sembilan kilogram kacang hijau. Karena proses produksinya dilakukan secara manual, setelah dipanggang, kopi dipanggang (atau dipanggang dengan alat modern) menggunakan penggorengan.
Selesai dipanggang, lalu ditumbuk dan menghasilkan kopi bubuk yang siap dikonsumsi. Untuk dipasarkan, ampas kopi dikemas dalam kemasan plastik dengan berat sekitar 1,5 ons. "Dari pengeringan hingga siap untuk komersialisasi, akan memakan waktu sekitar satu minggu," katanya.
"Kami bangga, segera setelah kami berbagi dengan para ahli kopi, kualitasnya perlu ditingkatkan, setelah itu komunitas barista ingin datang ke sini untuk memberikan pelatihan dalam pengolahan, pengemasan dan pemasaran kepada orang-orang yang ditargetkan. ketika mereka pergi, mereka bisa menjadi pengusaha kopi, "katanya.
Baca juga: Tumpahan Minyak Murni Pertamina di Pantai Karawang
Menurut Gungun, di Indonesia, hanya penjara Jelekong adalah satu-satunya yang menanam kopi. "Sejauh yang saya tahu, itu hanya di sini, sebelum saya pernah melihat penjara ditanami kopi, yang sebagian besar memiliki beberapa jenis ternak atau sayuran," katanya.
Baca Juga :
Reviews:
Posting Komentar