RP 35.000
JL BALAIDESA NO 28 JATI RASA, JATI ASIH BEKASI
Di Amerika Serikat, Sindangkerta Coffee memenangkan tempat ke-2 dan ke-15 di Specialty Coffee Association of America Expo 2016 di Atlanta, pada tahun 2017. Pada tahun 2017, kafe ini juga memenangkan medali emas di kompetisi kopi internasional. di Australia, serta medali perunggu di International Coffee Awards di negara yang sama pada tahun 2018. Ini tidak termasuk sejumlah penghargaan nasional untuk kopi ini.
Penanam kopi, kata Wildan Mustofa (50), kopi telah ditanam di dataran tinggi Sindangkerta sejak 2011. Dengan pengetahuan dan pengalamannya di bidang pertanian dan sumber daya lahan, ia telah menanam kopi di negara tersebut. Desa Weninggalih di atas lahan seluas 60 hektar. Mekarwangi.
"Dataran tinggi di atas 1.000 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut menghasilkan kopi berkualitas tinggi, yang membuat kopi di wilayah ini lebih unggul daripada daerah lain," kata Wildan kepada Padalarang pada Jumat, 22 Februari 2019.
Wildan mengatakan bahwa di wilayah yang sama ia telah mengembangkan berbagai varietas kopi, seperti andungsari, S-line dan super ateng. Bahkan, dia menemukan varietas kopinya sendiri yang dia sebut frinsa. Saat ini, varietas frinsa dikenal di beberapa kopi negara.
Tidak mengherankan, dengan kualitas kopi superior yang telah dikembangkannya, produk Wildfire telah menembus pasar ekspor global, dari Asia ke Australia, ke Selandia Baru, Eropa dan Amerika Serikat. Amerika. "Bahkan di Selandia Baru, kopi ini dijual sekitar 1 juta rupee per kilogram," katanya.
Dengan pesatnya perkembangan kopi, Wildan sekarang memungkinkan masyarakat lokal untuk memproses kopi di kebunnya. Saat ini, tidak kurang dari 30 penduduk bekerja di kebun mereka setiap hari, bahkan pada saat panen. Mereka bisa mencapai 200 orang.
"Penduduk lokal sangat antusias tentang pemrosesan kopi, dan setelah diberi contoh, mereka bahkan dapat memproses kopi mereka sendiri di ladang mereka dengan panen yang sangat baik," katanya.
Kurnia Danumiharja, presiden Asosiasi Produsen Kopi Indonesia Kabupaten Bandung Barat, mengungkapkan bahwa kafe Bandung Barat selalu berada di puncak berbagai acara internasional. Ini didukung oleh kondisi geografis wilayah yang berada pada ketinggian 1000 m.
Menurutnya, produksi kopi Bandung Barat setiap musim panen selama lima bulan adalah sekitar 1.000 ton. Untuk 1 kilogram kopi arabika ceri dengan harga 90.000 rupee. Ini jauh lebih murah daripada harga ideal, yang bisa mencapai 150.000 rupee per kilogram.
"Ini sebagian disebabkan oleh kurangnya eksportir kopi di Jawa Barat, selama ini ekspor kopi Jawa Barat sebagian besar dilakukan oleh eksportir dari Medan dan daerah lain. Sumatra, "katanya.
Baca Juga :
Reviews:
Posting Komentar